• Jum. Okt 11th, 2024

Melalui Program Matching Fund Kemenristek Dikti, Polbeng Ciptakan Pasar Digital BumDesa Kuala Alam

AMANAT BENGKALIS – Untuk mendongkrak pemasaran produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Badan Usaha Milik Desa (BumDesa) Desa Kuala Alam, Bengkalis Riau, Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) ciptakan aplikasi Pasar Digital.

Hal ini sebagaimana disampaikan salah satu anggota Tim Maching Fund Kasmawi,MKom saat istirahat dari Workshop Penerapan Aplikasi, Sabtu (10/12/2022) kemarin.

“Ini program kerja sama antara Politeknik Negeri Bengkalis (Polbeng) dengan Badan Usaha Milik Desa (BumDesa) Kuala Alam melalui program Matching Fund yang didanai oleh Kemenristek Dikti (Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi). Kampus Polbeng sendiri sebelum mendapatkan program (Matching Fund) ini sudah melakukan kerja sama berkala mulai dari penjajakan sampailah kepada penerapan sebuah aplikasi. Salah satu produk dari program Matching Fund ini adalah Pasar Digital atau Pasar BumDesa Digital,” kata Kasmawi.

Tim ini, diutarakan Kasmawi memang salah satu pemerhati dari Desa Digital, bagaimana caranya Desa Kuala Alam ini ada sentuhan digital di dalamnya, salah satunya adalah Pasar BumDesa. Pasar BumDesa Digital sengaja diciptakan tim tadi sesuai dengan keinginan dari Direktur BumDesa Kuala Alam.

“Bagaimana produk-produk dari UMKM Desa Kuala Alam itu bisa dipasarkan baik itu secara lokal maupun secara internasional. Salah satunya adalah tentu kita akan menggunakan fasilitas E-Commerce, kemudian kita onlinekan, kita bikin sebuah aplikasinya. Kemudian, dengan demikian, baik itu di tingkat lokal maupun di tingkat Internasional produk-produk BumDesa ini bisa dilihat atau dipesan, melalui laman www.pasarbumdesa.com ” terang Kasmawi.

“Jika kita lihat di Indonesia, pasar BumDesa ini barangkali masih langka. Saya bisa katakan bahwa BumDesa Kuala Alam ini bisa menjadi pilot project dari pasar BumDesa di mana proses transaksi bisa dilakukan secara online. Bukan itu saja, selain transaksi secara online, program Matching Fund juga membuat Kasir Digital. Keunikan Kasir Digital ini adalah direktur itu bisa melakukan pengecekan secara online atau melihat secara real time berapa pendapatan BumDesa per hari,” bebernya.

“Harapan kami adalah sebagaimana sering saya katakan bahwa sebaik apapun aplikasinya atau secanggih apapun aplikasinya, kalau tidak digunakan maka akan sia-sia. Namun, aplikasi ini sangat bermanfaat atau baik apabila digunakan. Tentu harapan kami dari program Matching Fund, bukan hanya dari program Matching Fund tapi akan keberlanjutannya adalah aplikasi ini benar-benar digunakan BumDesa Kuala Alam. Kami yakin dengan adanya beberapa kru yang aktif dan inovatif di BumDesa Kuala Alam, mudah-mudahan aplikasi yang kami tawarkan ini bisa berjalan atau digunakan dengan baik,” harap Ketua Tim Maching Fund Adrian Irnanda Pratama,MBA

Sementara itu, Direktur BumDesa Kuala Alam Zulkifli mengungkapkan saat Covid-19 melanda dunia membuat BumDesa Kuala yang memiliki peluang besar untuk mengangkat ekonomi masyarakat desa harus berubah mengikut situasi dan kondisi agar produk UMKM BunDesa Kuala Alam yang sebelumnya tidak hanya dibeli konsumen desa tersebut, konsumen luar kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan luar negeri bisa semakin luas menjangkau konsumennya.

“Seiring berkembangnya zaman, media YouTube, Instagram, Facebook yang selama ini menjadi tempat promosi UMKM bom desa Kuala alam belum bisa maksimal menjangkau konsumen kami sebab keterbatasan media itu sendiri. Kesulitan-kesulitan inilah membuat kami berpikir bagaimana kami memiliki situs resmi berbentuk website atau portal dan aplikasi yang memberikan informasi produk yang kami siapkan juga berisi profil BumDesa Kuala Alam itu sendiri,” kata Direktur Zulkifli.

Masih kata Zulkifli, Desa Kuala Alam memiliki potensi desa yang sangat banyak salah satunya lahan yang kosong untuk perkebunan, sektor turunan perikanan maupun sektor perdagangan. Diantara produk unggulannya ada keripik ikan, olahan nenas yang dikonsumsi oleh kalangan ekonomi menengah ke atas karena harga dan mutu produknya sendiri yang selain memasarkan produk UMKM binaan BumDesa Kuala Alam kedepannya ikut memasarkan produk UMKM di Kabupaten Bengkalis bahkan Provinsi Riau.

Zulkifli menambahkan jika selama ini produk UMKM dipasarkan di beberapa pasar online yang ada, bercampur dengan produk-produk lain, melalui BumDesa yang merupakan program pusat, di Pasar BumDesa Digital hanya memasarkan produk UMKM binaan BumDesa dan UMKM di Provinsi Riau saja dengan tenaga admin yang telah mengikuti pelatihan.

Sejauh ini ada 14 mitra BumDesa Kuala Alam dari kalangan perguruan tinggi, pemerintah maupun BUMN salah satunya adalah Politeknik Negeri Bengkalis. “Politeknik Negeri Bengkalis sangat serius membantu kami dalam hal peningkatan SDM, fasilitas-fasilitas termasuklah Pasar BumDesa Digital program Kadereka, Kampus Merdeka Vokasi tahun 2022 dengan anggaran sekitar 130 juta rupiah sehingga keinginan tertampung di kampus ini sejak bulan September kemarin. Ini semua sangat mendukung kami yang produksi di desa kami yang menjaga mutu, nilai, kemasan yang bagus dan harga yang terjangkau sehingga tidak kalah dengan produk industri.

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *